Kamis, 13 Februari 2020

MALUKU UTARA


Maluku Utara

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Maluku Utara
Moloku Kie Raha
Provinsi di Indonesia
Malut
Pulau Maitara
Pulau Maitara
Bendera Maluku Utara
Bendera
Lambang resmi Maluku Utara
Lambang
Julukan: Spice Island ("Negeri rempah-rempah")[1]
Semboyan: Marimoi Ngone Futuru
(Ternate: Bersatu Kita Teguh)
Peta
Peta
Negara Indonesia
Hari jadi4 Oktober 1999
Ibu kota
Jumlah satuan pemerintahan
Pemerintahan
 • GubernurAbdul Ghani Kasuba
 • Wakil GubernurAl Yasin Ali
 • Sekretaris DaerahMuabdin H. Radjab
 • Ketua DPRDAlien Mus
Luas
 • Total31.982 km2 (12,348 sq mi)
Penduduk (2017)[2]
 • Total1.209.342
 • Kepadatan38/km2 (100/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam (75,34%)
Kristen Protestan (23,96%)
Katolik (0,68%)
Hindu (0,01%)
Buddha (0,01%)[2]
 • Suku bangsaTobelo (10,78%)
Galela (9,70%)
Ternate (9,40%)
Makian (8,51%)
Tidore (7,76%)
Sula (6,98%)
Buton (5,67%)
Jawa (4,12%)
Sangir (3,04%)
Loloda (2,61%)
Tobaru (2,24%)
Kao (2,15%)
Bugis (2,01%)
Patani (1,84%)
Bajo (1,73%)
Cina (0,22%)
Lainnya (21,24%)[3]
 • BahasaIndonesia (resmi)
Melayu (dominan)
Melayu Bacan
Melayu Maluku Utara
Melayu Manado
Melayu Sanana
Bugis
Buton
Galela
Jawa
Sangir
Ternate
Tidore
Tobelo
Arab
Belanda
Portugis
Spanyol
dan ratusan lebih bahasa lainnya
 • IPM67,20 (sedang)[4]
Zona waktuWIT (UTC+09:00)
Kode pos977xx-978xx
Kode area telepon
ISO 3166ID-MU
Plat kendaraanDG
Dasar hukum pendirianUU RI Nomor 46 Tahun 1999 dan UU RI Nomor 6 Tahun 2003
DAURp772.591.162.000,00 (2013)[5]
FloraCengkih
FaunaBidadari halmahera
Situs webmalutprov.go.id
Maluku Utara (disingkat Malut) adalah salah satu provinsi di Indonesia. Maluku Utara resmi terbentuk pada tanggal 4 Oktober 1999, melalui UU RI Nomor 46 Tahun 1999 dan UU RI Nomor 6 Tahun 2003. Sebelum resmi menjadi sebuah provinsi, Maluku Utara merupakan bagian dari Provinsi Maluku, yaitu Kabupaten Maluku Utara dan Kabupaten Halmahera Tengah.
Pada awal pendiriannya, Provinsi Maluku Utara beribu kota di Ternate yang berlokasi di kaki Gunung Gamalama, selama 11 tahun. Tepatnya sampai dengan 4 Agustus 2010, setelah 11 tahun masa transisi dan persiapan infrastruktur, ibu kota Provinsi Maluku Utara dipindahkan ke kelurahanSofifiKecamatan Oba UtaraKota Tidore Kepulauan yang terletak di Pulau Halmahera yang merupakan pulau terbesarnya.

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Istilah Maluku pada awalanya merujuk pada keempat pusat kesultanan di Maluku Utara, yaitu TernateTidoreBacan dan Jailolo. Suatu bentuk konfederasi tertentu dari keempat kerajaan tersebut yang kemungkinan besar muncul pada abad ke-14, disebut Moloku Kie Raha atau "Empat Gunung Maluku". Walaupun kemudian keempat kerajaan itu berekspansi dan mencakup seluruh wilayah Maluku Utara (sekarang) dan sebagian wilayah Sulawesi dan Papua, namun wilayah ekspansi itu tidak termasuk dalam istilah Maluku yang hanya merujuk pada keempat pusat kesultanan di Maluku Utara.
Dari segi Etimologi arti kata Maluku memang tidak terlalu jelas, sehingga menjadi bahan perdebatan dari berbagai pakar dan ahli. Pendapat yang umum dipakai mengatakan bahwa istilah Maluku berasal dari bahasa Arab dengan bentuk aslinya diperkirakan sebagai Jaziratul Muluk, yang berarti "Negeri para Raja" (muluk adalah bentuk jamak dari malik yang berarti raja). Dengan demikian wilayah kepulauan Ambon dan sebagian wilayah kepulauan Banda pada masa itu tidak termasuk dalam pengertian asli dari istilah Maluku.[6]

Geografis[sunting | sunting sumber]

Provinsi Maluku Utara terdiri dari 1.474 pulau, jumlah pulau yang dihuni sebanyak 89 dan sisanya sebanyak 1.385 tidak berpenghuni.
PulauArea (km2)Populasi
2010
KepadatanTitik TertinggiKetinggianGeolokasi
Morotai2.266,452.69723,25/km2Gunung Sabatai1.250 m (4.101 ft)2.32°N 128.77°E
Halmahera18.039,6449.93824,94/km2Gunung Gamkonora1.635 m (5.364 ft)0.60°N 127.87°E
Ternate106,2185.7051.748,63/km2Gunung Gamalama1.715 m (5.625 ft)0.81°N 127.33°E
Tidore116,1111.000455,09/km2Kie Matubu1.730 m (5.680 ft)0.66°N 127.40°E
Makian113,112.394109,58/km2Kie Besi1.357 m (4.452 ft)0.32°N 127.40°E
Kayoa72,7116.707229,78/km2Gunung Tigalalu422 m (1.385 ft)0.05°N 127.44°E
Gebe143,224.46331,16/km2-396 m (1.299 ft)0.08°S 129.45°E
Kasiruta472,68.36817,71/km2Buku Kabau824 m (2.703 m)0.37°S 127.20°E
Bacan1.899,860.74231,97/km2Buku Sibela2.111 m (6.926 ft)0.62°S 127.53°E
Mandioli229,88.78838,24/km2Buku Gaku331 m (1.086 ft)0.70°S 127.18°E
Obi2.542,329.64212,66/km2-1.611 m (5.285 ft)1.53°S 127.77°E
Taliabu2.913,247.30916,24/km2Gunung Lida Godo1.380 m (4.528 ft)1.78°S 124.87°E
Mangoli1.228,536.32329,57/km2-1.147 m (3.763 ft)1.85°S 125.83°E
Sulabesi557,848.89287,65/km2-678 m (2.224 ft)2.23°S 125.93°E

Geologi[sunting | sunting sumber]

Kepulauan Maluku Utara terbentuk dari pergerakan tiga lempeng tektonik, yaitu EurasiaPasifik dan Indo-Australia yang terjadi sejak zaman kapur. pergerakan ini membentuk busur kepulauan gunung api kuarter yang membentang dari utara ke selatan di Halmahera bagian barat, diantaranya adalah Pulau TernatePulau TidorePulau MotiPulau Mare dan Pulau MakianPulau Halmahera sendiri merupakan pulau vulkanik meskipun aktivitas vulkanik yang terjadi hanya pada sebagian wilayahnya.
NamaBentukKetinggianPulauGeolokasi
Gunung Tarakankerucut piroklastik318 m (1.043 ft)Halmahera1.83°N 127.83°E
Gunung Dukonokompleks1.229 m (4.031 ft)Halmahera1.68°N 127.88°E
Gunung Tobarustratovulkan1.035 m (3.396 ft)Halmahera1.63°N 127.67°E
Gunung Ibustratovulkan1.325 m (4.347 ft)Halmahera1.49°N 127.63°E
Gunung Gamkonorastratovulkan1.635 m (5.364 ft)Halmahera1.38°N 127.53°E
Gunung Todoko-Ranukaldera979 m (3.212 ft)Halmahera1.25°N 127.47°E
Gunung Jailolostratovulkan1.130 m (3.710 ft)Halmahera1.08°N 127.42°E
Gunung Hiristratovulkan630 m (2.070 ft)Hiri0.90°N 127.32°E
Gunung Gamalamastratovulkan1.715 m (5.627 ft)Ternate0.81°N 127.33°E
Kie Matubustratovulkan1.730 m (5.680 ft)Tidore0.66°N 127.40°E
Gunung Marestratovulkan308 m (1.010 ft)Mare0.57°N 127.40°E
Gunung Motistratovulkan950 m (3,120 ft)Moti0.45°N 127.40°E
Kie Besistratovulkan1.357 m (4.452 ft)Makian0.32°N 127.40°E
Gunung Tigalalustratovulkan422 m (1.385 ft)Kayoa0.07°N 127.42°E
Bukit Amasingstratovulkan1.030 m (3.380 ft)Bacan0.53°S 127.48°E
Bukit Bibinoistratovulkan900 m (3.000 ft)Bacan0.77°S 127.72°E
Sumber: Global Volcanism Program.[7]

Keanekaragaman Hayati[sunting | sunting sumber]


Semioptera wallacii merupakan burung endemik Maluku Utara, George Robert Gray dari British Museum menamai jenis ini untuk menghormati Alfred Russel Wallace, seorang naturalis Inggris dan pengarang buku The Malay Archipelago, orang Eropa pertama yang meneliti burung ini pada tahun 1858.
Maluku Utara menduduki peringkat 10 Daerah EBA (Endemic Bird Area) terpenting dunia berdasarkan jumlah jenis burung endemik. Daerah Maluku Utara dalam EBA ini mencakup kelompok Halmahera yang terdiri dari pulau-pulau utama yaitu HalmaheraMorotaiBacan dan Obi, serta jajaran pulau-pulau gunung api kecil yang memanjang dari utara ke selatan di sebelah barat Halmahera.
Sekitar 223 spesies burung ditemukan di daerah ini, 43 spesies termasuk endemik kawasan EBA Maluku Utara. Empat spesies diantaranya bergenus tunggal, yaitu Habroptila, Melitorgrais, Lycocorax, dan Semioptera. Spesies ini adalah Mandar Gendang Habroptila wallaciiCikukua Halmahera Melitograis gilolensisCenderawasih Gagak Lycocorax pyrrhopterus dan Bidadari Halmahera Semioptera wallacii.[8]

Sejarah[sunting | sunting sumber]


Peta Kepulauan Maluku Utara karya seorang kartografer Belanda, Willem Janszoon Blaeu, pada tahun 1630. Arah utara berada di sebelah kanan, dengan Pulau Ternate terletak di ujung kanan, diikuti oleh Pulau Tidore, Mare, Moti dan Kepulauan Makian. Pada bagian bawah adalah Gilolo (Jailolo atau Halmahera). Inset yang berada di atas menunjukkan Pulau Bacan.

Kerajaan Moloku Kie Raha[sunting | sunting sumber]

Daerah ini pada mulanya adalah bekas wilayah empat kerajaan Islam terbesar di bagian timur Nusantara yang dikenal dengan sebutan Kesultanan Moloku Kie Raha (Kesultanan Empat Gunung di Maluku), yaitu:

Kolonialisme[sunting | sunting sumber]

Portugis[sunting | sunting sumber]

Portugis merupakan bangsa eropa pertama yang datang ke Kepulauan Maluku yaitu di Ternate pada masa pemerintahan Sultan Bayanullah tahun 1512 dibawah pimpinan Francisco Serrão, mereka membangun sebuah benteng di Ternate pada tahun 1522 dan selesai pada tahun 1523. Benteng ini merupakan benteng kolonial pertama di Kepulauan Maluku yang diberi nama Benteng Kastela. Portugis juga diberi kedudukan dan hak istimewa sebagai mitra dan penasihat kesultanan. Pada 25 Februari 1570 Gubernur Portugis Lopez de Mezquita menjebak dan membunuh Sultan Khairun pada saat jamuan makan di Benteng Kastella. Pasca kematian Sultan Khairun, Sultan Baabullah dinobatkan menjadi sultan menggantikan ayahnya dan berjuang melawan Portugis. Sultan Baabullah mengepung Benteng Kastela selama lima tahun sampai pada tanggal 15 Juli 1575 Portugis menyerahkan benteng tersebut dan mundur ke Ambon.

Pendudukan militer Jepang[sunting | sunting sumber]

Pada era ini, Ternate menjadi pusat kedudukan penguasa Jepang untuk wilayah Pasifik.

Zaman kemerdekaan[sunting | sunting sumber]

Orde Lama[sunting | sunting sumber]

Pada era ini, posisi dan peran Maluku Utara terus mengalami kemorosotan, kedudukannya sebagai karesidenan sempat dinikmati Ternate antara tahun 1945-1957. Setelah itu kedudukannya dibagi ke dalam beberapa Daerah Tingkat II (kabupaten).
Upaya merintis pembentukan Provinsi Maluku Utara telah dimulai sejak 19 September 1957. Ketika itu DPRD peralihan mengeluarkan keputusan untuk membentuk Provinsi Maluku Utara untuk mendukung perjuangan untuk mengembalikan Irian Barat melalui Undang-undang Nomor 15 Tahun 1956, namun upaya ini terhenti setelah munculnya peristiwa pemberontakan Permesta.
Pada tahun 1963, sejumlah tokoh partai politik seperti PartindoPSIINUPartai Katolik dan Parkindo melanjutkan upaya yang pernah dilakukan dengan mendesak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah-Gotong Royong (DPRD-GR) untuk memperjuangkan pembentukan Provinsi Maluku Utara. DPRD-GR merespons upaya ini dengan mengeluarkan resolusi Nomor 4/DPRD-GR/1964 yang intinya memberikan dukungan atas upaya pembentukan Provinsi Maluku Utara. Namun pergantian pemerintahan dari orde lama ke orde baru mengakibatkan upaya-upaya rintisan yang telah dilakukan tersebut tidak mendapat tindak lanjut yang konkret.

Orde Baru[sunting | sunting sumber]

Pada masa Orde Baru, daerah Moloku Kie Raha ini terbagi menjadi dua kabupaten dan satu kota administratif. Kabupaten Maluku Utara beribu kota di Ternate, Kabupaten Halmahera Tengah beribu kota di Soa Sio, Tidore dan Kota Administratif Ternate beribu kota di Kota Ternate. Ketiga daerah kabupaten/kota ini masih termasuk wilayah Provinsi Maluku.

Orde Reformasi[sunting | sunting sumber]

Pada masa pemerintahan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie, muncul pemikiran untuk melakukan percepatan pembangunan di beberapa wilayah potensial dengan membentuk provinsi-provinsi baru. Provinsi Maluku termasuk salah satu wilayah potensial yang perlu dilakukan percepatan pembangunan melalui pemekaran wilayah provinsi, terutama karena laju pembangunan antara wilayah utara dan selatan dan atau antara wilayah tengah dan tenggara yang tidak serasi.
Atas dasar itu, pemerintah membentuk Provinsi Maluku Utara (dengan ibu kota sementara di Ternate) yang dikukuhkan dengan Undang-Undang Nomor 46 tahun 1999 tentang Pemekaran Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat.[9]
Dengan demikian provinsi ini secara resmi berdiri pada tanggal 12 Oktober 1999 sebagai pemekaran dari Provinsi Maluku dengan wilayah administrasi terdiri atas Kabupaten Maluku UtaraKota Ternate dan Kabupaten Halmahera Tengah.
Selanjutnya dibentuk lagi beberapa daerah otonom baru melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Halmahera UtaraKabupaten Halmahera TimurKabupaten Halmahera SelatanKabupaten Kepulauan Sula dan Kota Tidore.

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Gubernur[sunting | sunting sumber]

NoFotoGubernurMulai JabatanAkhir JabatanPrd.Ket.Wakil
Surasmin
(Penjabat)
Oktober 1999
2000
Muhyi Effendie
(Penjabat)
2000
18 April 2002
Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang.jpgSinyo Harry Sarundajang
(Penjabat)
18 April 2002
25 November 2002
[ket. 1]
1Foto Gubernur MALUT Thaib Armayn.jpgThaib Armaiyn
25 November 2002
25 November 2007
1
[ket. 2]
Madjid Abdullah
Timbul Pudjianto.jpgTimbul Pudjianto
(Penjabat)
25 November 2007
29 September 2008
[ket. 3]
(1)Foto Gubernur MALUT Thaib Armayn.jpgThaib Armaiyn
29 September 2008
29 September 2013
2
Abdul Ghani Kasuba
Madjid Husen
(Pelaksana Tugas)
30 September 2013
23 Oktober 2013
[10]
Tanribali.jpgTanribali Lamo
(Penjabat)
23 Oktober 2013
2 Mei 2014
[ket. 4]
2Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba.jpgAbdul Ghani Kasuba
5 Mei 2014
5 Mei 2019
3
[ket. 5]
Muhammad Natsir Thaib
Bambang Hermawan
(Pelaksana harian)
5 Mei 2019
10 Mei 2019
(2)Abdul Ghani Kasuba Gubernur.jpgAbdul Ghani Kasuba
10 Mei 2019
Petahana
4
[11]
Al Yasin Ali

Perwakilan[sunting | sunting sumber]

DPRD Maluku Utara beranggotakan 45 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Maluku Utara terdiri dari 1 Ketua dan 3 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Maluku Utara yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 23 September 2019 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Maluku Utara di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Maluku Utara.[12][13][14] Komposisi anggota DPRD Maluku Utara periode 2019-2024 terdiri dari 13 partai politik dimana PDI Perjuangan adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu 8 kursi, kemudian disusul oleh Partai Golkar yang juga meraih 8 kursi dan Partai Gerindra yang meraih 5 kursi. Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Maluku Utara dalam dua periode terakhir.[15][16][17][18][19][20][21]
Partai PolitikJumlah Kursi dalam Periode
2014-20192019-2024
Logo PKB.svg PKB1Steady 1
Logo Gerindra.svg Gerindra3 5
LOGO- PDIP.svg PDI Perjuangan7 8
GolkarLogo.png Golkar8Steady 8
Partai NasDem.svg NasDem5 4
Contoh Logo Baru PKS.jpg PKS5 2
Logo PPP.svg PPP1 0
Logo PAN.svg PAN3 4
Logo Hanura.svg Hanura4 2
Democratic Party (Indonesia).svg Demokrat3 4
Bulan Bintang.jpg PBB3 2
Logo Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.svg PKPI2 0
Logo Partai Garuda.svg Garuda(Baru!) 1
Logo Partai Berkarya.svg Berkarya(Baru!) 2
PartaiPerindo.png Perindo(Baru!) 2
Jumlah Anggota45Steady 45
Jumlah Partai12 13

Kabupaten dan Kota[sunting | sunting sumber]

No.Kabupaten/kotaPusat pemerintahanBupati/wali kotaLuas wilayah (km2)[22]Jumlah penduduk (2017)[22]KecamatanKelurahan/desaLogo
CiutkanPeta lokasi
1Kabupaten Halmahera BaratJailoloDanny Missy1.704,20132.4278-/169
Lambang Kabupaten Halmahera Barat.png
82.01.00 MalukuUtara Halmahera Barat.svg
2Kabupaten Halmahera TengahWedaEdi Langkara2.653,7650.16410-/61
Lambang Kabupaten Halmahera Tengah.png
82.02.00 MalukuUtara Halmahera Tengah.svg
3Kabupaten Halmahera TimurMabaMuh. Din (Plt.)6.571,3790.92410-/102
Lambang Kabupaten Halmahera Timur.png
82.06.00 MalukuUtara Halmahera Timur.svg
4Kabupaten Halmahera SelatanLabuhaBahrain Kasuba8.148,90247.37830-/249
Lambang Kabupaten Halmahera Selatan.jpeg
82.04.00 MalukuUtara Halmahera Selatan.svg
5Kabupaten Halmahera UtaraTobeloFrans Maneri3.896,90194.29117-/196
Lambang Kabupaten Halmahera Utara.png
82.03.00 MalukuUtara Halmahera Utara.svg
6Kabupaten Kepulauan SulaSananaHendrata Thes3.304,32110.50712-/78
Lambang Kabupaten Kepulauan Sula.jpg
82.05.00 MalukuUtara Kepulauan Sula.svg
7Kabupaten Pulau MorotaiDarubaBenny Laos2.476,0066.9835-/88
Lambang Kabupaten Pulau Morotai.png
82.07.00 MalukuUtara Morotai.svg
8Kabupaten Pulau TaliabuBobongAliong Mus1.469,9356.2028-/71
LOGO KABUPATEN PULAU TALIABU.png
82.08.00 MalukuUtara Taliabu.svg
9Kota Ternate-Burhan Abdurahman111,39215.524777/-
Lambang Kota Ternate.png
82.71.00 MalukuUtara Ternate.svg
10Kota Tidore Kepulauan-Ali Ibrahim1.645,73111.431840/49
Lambang Kota Tidore Kepulauan.png
82.72.00 MalukuUtara Tidore Kepulauan.svg

Ekonomi[sunting | sunting sumber]


Buah Pala merupakan komoditi utama di Maluku Utara

Demografi[sunting | sunting sumber]

Populasi[sunting | sunting sumber]

Penduduk Provinsi Maluku Utara pada tahun 2017 adalah 1.209.342 jiwa yang tersebar di 10 kabupaten/kota. Kabupaten Halmahera Selatan merupakan daerah yang memiliki jumlah penduduk terbesar yaitu 227.280 jiwa atau 18,79%, menyusul Kota Ternate dengan jumlah 223.111 jiwa atau 18,45%, dan daerah yang memiliki jumlah penduduk terkecil yaitu Kabupaten Pulau Taliabu 51.928 jiwa atau hanya 4,29%. Laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Maluku Utara adalah 1,98% per tahun. Kabupaten Halmahera Tengah merupakan daerah dengan laju pertumbuhan penduduk tertinggi yaitu sebesar 2,92% per tahun, sedangkan daerah dengan laju pertumbuhan penduduk terendah adalah yaitu Kota Tidore Kepulaun sebesar 1,15% per tahun. Dengan luas 31.982 km² dan jumlah penduduk mencapai 1,2 juta pada tahun 2017, tingkat kepadatan penduduk di Provinsi Maluku Utara adalah 38/km². Daerah dengan tingkat kepadatan tertinggi adalah Kota Ternate dengan tingkat kepadatan mencapai 2.003/km², sedangkan wilayah dengan tingkat kepadatan terendah adalah Kabupaten Halmahera Timur dengan tingkat kepadatan hanya 14/km².

Suku[sunting | sunting sumber]

Masyarakat di Maluku Utara sangat beragam. Total ada sekitar 28 suku dan bahasa di Maluku Utara. Mereka dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan bahasa yang digunakan, yaitu Austronesia and non-Austronesia. Kelompok Austronesia tinggal di bagian tengah dan timur Halmahera. Mereka diantaranya adalah Suku BuliSuku MabaSuku PataniSuku Sawai dan Suku Weda. Di Bagian Utara dan Barat Halmahera adalah kelompok bahasa non-Austronesia terdiri dari Suku GalelaSuku TobeloSuku LolodaSuku TobaruSuku ModoleSuku TogutilSuku PaguSuku WaioliSuku IbuSuku SahuSuku Ternate dan Suku Tidore. Di Kepulauan Sula ada beberapa kelompok etnis seperti Suku KadaiSuku Mange dan Suku Siboyo. Sebagian besar masyarakat di daerah ini mengerti Bahasa Melayu Ternate, bahasa yang umum digunakan untuk berkomunikasi antar suku.[23]

Agama[sunting | sunting sumber]

Agama di Maluku Utara[2]
AgamaPersen(%)
Islam
  
75.34%
Protestan
  
23.96%
Katholik
  
0.68%
Lainnya
  
0.02%
Sebagian besar penduduk di Maluku Utara beragama Islam, dengan orang-orang Kristen (kebanyakan Protestan) merupakan minoritas dengan jumlah yang signifikan. Hindu, Buddha, dan berbagai agama lokal lainnya dipraktikkan oleh sebagian kecil dari populasi. Menurut data pada tahun 2017, komposisi agama di provinsi ini adalah Islam 75,34%, Protestan 23,96%, Katolik 0,68%, Hindu 0,01%, Buddha 0,01%.[24]

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Maluku Utara memiliki objek wisata bahari berupa pulau-pulau dan pantai yang indah dengan taman laut serta jenis ikan hias beragam jenis. Ada juga hutan wisata sekaligus taman nasional dengan spesies endemik ranking ke 10 di dunia. Kawasan suaka alam yang terdiri dari beberapa jenis, baik di daratan maupun di perairan laut seperti Cagar Alam Gunung Sibela di Pulau Bacan, Cagar Alam di Pulau Obi, Cagar Alam Taliabu di Pulau Taliabu dan Cagar Alam di Pulau Seho. Kawasan Cagar Alam Budaya yang memiliki nilai sejarah kepurbakalaan tersebar di wilayah Provinsi Maluku Utara meliputi cagar alam budaya di Kota Ternate, Kota Tidore, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, dan Halmaerah Utara.

Transportasi[sunting | sunting sumber]

Jalan Darat[sunting | sunting sumber]

Panjang Jalan[sunting | sunting sumber]

  • Jalan negara sepanjang 58,50 km
  • Jalan provinsi sepanjang 404 km
  • Jalan kabupaten sepanjang 501,20 km

Fisik jalan[sunting | sunting sumber]

  • Jalan aspal sepanjang 106 km
  • Jalan sirtu sepanjang 6 km
  • Jalan tanah sepanjang 851,7 Km

Kondisi jalan[sunting | sunting sumber]

  • Baik sepanjang 4 km,
  • Sedang sepanjang 56,3 km
  • Rusak ringan sepanjang 112,7 km
  • Rusak berat sepanjang 474 km
  • Belum ditembus sepanjang 310,4 km

Kendaraan angkutan (per April 2010)[sunting | sunting sumber]

  • Roda dua (ojek); sejumlah > 5000 unit
  • Roda empat; sejumlah > 500 unit
    • Mobil Penumpang (Mikrolet dan Carry); sejumlah > 300 unit
    • Mobil (Pick Up) Led Bak R6; sejumlah > 300 unit
  • Roda enam; sejumlah 50 unit
    • Mobil Barang (Truck Bak Kayu); sejumlah 100 unit
    • Mobil Barang (Dump Truck); sejumlah 100 unit

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Dilantik oleh Mendagri Hari Sabarno
  2. ^ Dilantik oleh Mendagri Hari Sabarno
  3. ^ Direktur Jenderal Bina Administrasi Keuangan Daerah (BAKD). Hasil pemilihan kepala daerah masih disengketakan antara pasangan Thaib Armaiyn dan Abdul Gani Kasuba dengan pasangan Abdul Gafur dan Aburahim Fabanyo
  4. ^ Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). Hasil pemilihan kepala daerah masih disengketakan antara pasangan Abdul Ghani Kasuba dan Muhammad Natsir Thaib dengan pasangan Ahmad Hidayat Mus dan Hasan Doa
  5. ^ Dilantik oleh Mendagri Gamawan Fauzi

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Spice Island. Rosenberg. 2013. ISBN 9781459672758.
  2. ^ a b c "Provinsi Maluku Utara Dalam Angka 2018"
  3. ^ Demography of Indonesia's Ethnicity. Institute of Southeast Asian Studies. 2015. ISBN 9814519871.
  4. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Maluku Utara 2017"
  5. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses tanggal 2013-02-15.
  6. ^ R.Z. Leirissa; G.A. Ohorella; Djuariah Latuconsina (1999). Sejarah Kebudayaan Maluku. Direktorat Jenderal Kebudayaan. hlm. 1. ISBN 978-979-9335-07-4.
  7. ^ "Volcanoes of Indonesia - Halmahera"Global Volcanism ProgramSmithsonian Institution. Diakses tanggal 2006-11-17.
  8. ^ "Halmahera Rain Forests". World Wide Fund for Nature. Diakses tanggal 25 Mei 2016.
  9. ^ Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 174, Tambahan Lembaran Negera Nomor 3895
  10. ^ "Mendagri Tunjuk Madjid Husen Sebagai Plt Gubernur Malut"Berita Kemendagri. 30 September 2013. Diakses tanggal 5 November 2017.
  11. ^ Ismail, EH (10 Mei 2019). "Gubernur Maluku Utara Dilantik, Mendagri Ucapkan Selamat"Republika. Diakses tanggal 22 Mei 2019.
  12. ^ "KAKANWIL HADIRI PELANTIKAN ANGGOTA DPRD MALUT PERIODE 2019-2024"kemenkumham.go.id. Kanwil Kemenkumham Maluku Utara. 23-09-2019. Diakses tanggal 13-10-2019.
  13. ^ "Kakanwil Memimpin Pembacaan Doa Pada Pelantikan Anggota DPRD"kemenag.go.id. Kanwil Kemenag Maluku Utara. 23-09-2019. Diakses tanggal 13-10-2019.
  14. ^ "45 Anggota DPRD Provinsi Dilantik, Kuntu Daud Jabat Ketua Sementara"beritamalut.co. 23-09-2019. Diakses tanggal 13-10-2019.
  15. ^ "Data Perolehan Kursi DPRD Provinsi Maluku Utara - Pileg 2014"kpu.go.id. KPU Provinsi Maluku Utara. Diakses tanggal 14-10-2019.
  16. ^ "Ini 45 Anggota DPRD Provinsi Malut Periode 2019-2024"indotimur.com. 12-05-2019. Diakses tanggal 14-10-2019.
  17. ^ "KPU Maluku Utara Tetapkan Perolehan Kursi 45 Anggota DPRD Provinsi"porostimur.com. Diakses tanggal 14-10-2019.
  18. ^ "KPU Malut umumkan 45 caleg terpilih 2019"antaranews.com. ANTARA MALUKU. 14-08-2019. Diakses tanggal 14-10-2019.
  19. ^ "Daftar Caleg dan Partai Peraih Kursi di DPRD Maluku Utara"Kieraha. 2019-05-12. Diakses tanggal 2019-10-14.
  20. ^ "45 Anggota DPRD Provinsi Ditetapkan"news.malutpost.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-14.
  21. ^ "Penetapan Kursi Parpol dan Calon Anggota DPRD Provinsi Malut Terpilih"malut.kpu.go.id. Diakses tanggal 2019-10-14.
  22. ^ a b "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diakses tanggal 5 Desember 2018.
  23. ^ Iem Brown (2009). The Territories of Indonesia. Routledge. hlm. 176. ISBN 978-185743-215-2.
  24. ^ "Provinsi Maluku Utara Dalam Angka 2018"